Tak lama setelah kepulangan paman kini kembali lagi tuhan panggil Teteh yang tidak lain adalah putri dari paman saya yang sudah tuhan panggil lebih dulu, memang usia tidak bisa diperkirakan sebelumnya dimana teteh baru berusia 20 tahun. Memang teteh terlahir tidak seperti anak-anak normal biyasanya, di usia 7 bulan teteh bayi tidak mengalami perkembangan sedikitpun sampai memasuki usia 1 tahun keadaan teteh tetap tidak ada perkembangan dalam berbicara, berjalan hanya perkembangan tubuh saja yang berkembang normal.
Keadaan ini membuat bibi dan paman saya sedih tapi tidak mengurangi rasa sayang mereka buat teteh. Kondisi teteh yang tidak bisa berjalan dan berbicara itu kadang-kadang sewaktu-waktu mengalami kejang kejang yang tidak diduga, satu sampai dua jam teteh biasanya mengalami hal ini dengan ekspresi seperti orang yang kesakitan hanya bisa menjerit-jerit. Entah apa yang terjadi dan penyakit apa yang diderita teteh banyak versi penyakit yang berbeda dari para ahli yang pernah didatangi, namun bibi dan paman termasuk sanak sodara hanya bisa melakukan apa yang disarankan para ahli yang pernah menangani teteh.
Bibi dan pamanpun sebenarnya tidak tinggal diam dan pasrah melihat kondisi putrinya yang tidak tumbuh berkembang seperti layaknya, dari mulai ke dokter, tukang pijat, ustadz, sampai dukunpun pernah mereka jajal demi kesembuhan putri tercintanya. Tapi semua perjuangan dan pengorbanan itu belum ada hasilnya, selama masa hidup teteh dari bayi sampai tuhan menjemputnya pengobatan juga terus dilakukan, dimana ketika ada orang yang menyarankan dibawa ke tempat A B, dengan harapan besar paman jajal semuanya.
Bisa sobat IP bayangkan teteh selama hidupnya hanya diam di rumah kecuali kalo memang ada kepentingan yang mengharuskan dibawa, paman atau bibi coba menggendongnya. Aktivitas sehari-hari teteh dari makan, mandi,ganti baju dll semua bibi dan paman yang tangani walau kadang nenek atau siapa saja sanak keluarga yang kebetulan ada disanah. Usia terus berjalan tubuh tetehpun tumbuh layaknya anak seusianya, bobot tubuh tetehpun semakin berat untuk mengangkat teteh ketika mau di mandiin atau dibawa ke sana ke maripun perlu tenaga kuat, tapi semua itu bukan alasan dan tidak jadi beban yang berat untuk keluarga. Kami semua keluarga hanya merawat dengan ikhlas sembari ikhtiar mencari kesembuhan. Kadang teteh juga terlihat merasa bosan, gimana tidak selama hidupnya dihabiskan hanya di rumah kadang luapan kesal teteh bisa diluapkan sama apa saja yang ada didekatnya, melihat hal itu saya bisa ngerti dan bisa memakluminya.
Cantik sekali ketika teteh tersenyum saya masih ingat jelas, dalam keadaan seperti itupun tuhan kasih kebahagiaan di hari-hari teteh, mengibur teteh buat teteh tersenyum itu hal yang menyenangkan buat saya ketika berkunjung ke rumahnya. Namun setelah saya lulus SMA saya jarang ketemu teteh saya merantau jadi hanya ketika pulang kampung saja. Yang membuat saya sangat terpukul adalah satu tahun lebih tidak bertemu teteh dan dapat kabar tuhan menjemputnya, tak bisa saya ungkapkan kesedihan saat itu, tak bisa mengantarkan ke peristirahatan terakhir teteh hal yang menyedihkan ditambah sudah lama tak melihat wajah teteh. Tapi bagaimanapun saya berusaha untuk mengikhlaskannya karena ini takdir tuhan, saya hanya bisa berdoa surga tempat teteh.
Selamat tinggal
Surga tempat teteh..
Selamat Tinggal Teteh Surga Tempat Teteh
Selasa, 06 Oktober 2015 on Label: Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar