Setelah sekian lamanya teragedi itu terjadi tepatnya pada tahun 2000, kali ini saya ingin share di mana pada saat itu penulis masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah dasar, yang tinggal tidak jauh dari lokasi pembunuhan sekaligus pembuangan mayat korban,mungkin saya adalah salah satu saksi hidup suasana ketegangan masyarakat Cianjur selatan pada saat itu.
Gunung sawo kecamatan Tanggeung sekitar 80 kilometer di selatan Kota Cianjur menjadi lokasi yang di pilih untuk mengeksekusi sekaligun membuangan jasad korban. Saya yang seorang anak kecil yang belum tahu apa apa juga terbawa suasana ketakutan dan ketegangan, sering sekali melihat gerombolan orang yang bersepeda motor yang hendak menjemput calon korban ke rumahnya, tak sedikit karena setiap orang yang mempunyai kendaraan bermotor siapapun itu di haruskan untuk ikut walaupun tidak semua orang mengikuti ajakan itu, situasi itu pun menjadi pembicaraan hangat di masyarakat, awalnya saya berpikir itu hanya mimpi karena yang di bunuh itu bukan hewan tapi manusia antara mimpi atau nyata itu yang ada di pikiran saya saat itu.
Pembunuhan yang bermotif isu orang yang memiliki ilmu teluh (semacam santet) itu terjadi dari bulan juli sampai oktober tak tercium oleh pihak kepolisian, mungkin karena berbagai alasan karena para jagal (pengeksekusi) dan gerombolan itu adalah gabungan dari berbagai daerah di Cianjur yang mempunyai keberanian lebih. Sasaran yang di bunuh dari berbagai kalangan dari mulai seorang dukun, orang biasa, sampai seorang ustad pun jadi sasaran, isu yang beredar di masyarakat bahwa si A si B memiliki ilmu santet, langsung mereka datangi untuk menjemputnya dan di eksekusi.
Beredar juga isu di masyarakat bahwa cara pembunuhan yang di lakukan jagal dari alat yang di gunakan sampai cara mengeksekusnya beragam, tergantung kelemahan dan keapesan si korban. Pembunuhan sadis dengan motif dukun santet ini terjadi kurang lebih di 20 desa di selatan Cianjur yang lokasi eksekusinya berpusat di gunung sawo, saya tidak tahu pasti pihak kenapa pihak keluarga tidak lapor polisi, dan kenapa sampai lama untuk bisa tercium oleh pihak kepolisian padahal pembunuhan itu terjadi secara trang-trangan dan aktivitas ini cepat beredar dari mulut ke mulut.
Dari keterangan pihak kepolisian bahwa pihak keluarga korban mengalami trauma yang mendalam. Akhir dari berlangsungnya pembunuhan panjang itu setelah dilaporkan sejumlah pecinta alam yang tersesat dilembah Gunung Sawo, melalui suratkabar lokal bahwa ia bersama beberapa temannya menemukan mayat-mayat itu ketika mereka tersesat di lembah tersebut dalam lomba berjalan. Dari keterangan pihak kepolisian tercatat korban berjumlah 60 orang dan pihak kepolisian pun menangkap 22 orang tersangka.
Tragedi GUNUNG SAWO Pembunuhan Puluhan Tukang Santet
Minggu, 04 Oktober 2015 on Label: Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar